Monday, December 4, 2006

Tak Hanya Kemenangan

Terinspirasi sebuah judul buku, hasil sebuah pengalaman, pengamatan dari seorang sindhunata, Air Mata Bola. Pun sekarang tak hanya seorang ibu yang menyaksikan anaknya terbaring tak berdaya yang bisa mengeluarkan air mata. Bola bundar, bola sepak yang bisa membangkitkan gairah, dapat pula mengeluarkan air mata.

Bola sepak, bisa dengan serta merta membangkitkan kreativitas tak terhingga anak manusia. Kesatuan, pengolahan, gerakan tubuh, pikiran seolah-olah menjadi satu untuk menciptakan sebuah tontonan. Bukan seorang yang bodoh yang dapat menyatakan diri, dan menunjukkan kreativitasnya. Bola sepak membutuhkan pribadi-pribadi tangguh yang mengerti bagaimana memainkan peran dengan apik dan cemerlang.

Bola sepak pun tiba-tiba menjadi sebuah acuan hidup sebagian anak manusia. Seakan tak mau ketinggalan dengan hiruk pikuk sebuah pengakuan atas keberhasilan menciptakan sebuah kemenangan. Kemenangan yang akan membawanya pada pemujaan sebagai seorang idola, kemenangan yang akan membawanya pada sebuah nilai jual. Padahal dibalik itu, tak hanya kemenangan yang diperjuangan namun ada nilai persahabatan dan solidaritas. Nilai yang tak kan bisa dinilai dengan seribu kali kemenangan sekali pun. Tak hanya zidane atau materazzi, yang sempat tergoda untuk melakukan sedikit torehan sejarah pada sebuah tontonan bola sepak. Masih banyak zidane-zidane lain dan materazzi-materazzi lain. Bola sepak menangis karena sebuah sportifitas telah teraniaya oleh kelakuan anak manusia.



Air Mata Bola, karya Sindhunata, diterbitkan oleh penerbit Buku Kompas th. 2002.

No comments: